blog mihardi77

blog mihardi77

Senin, 13 Desember 2010

ASKEP PADA PASIEN DENGAN CA. MAMMAE

CA MAMMAE

A.Definisi
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

B.Etiologi
Idiopatik tapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan kanker pada wanita :
1.Usia
Sekitar 80% terjadi pada usia diatas 60 tahun, resiko terbesar terjadi pada usia diatas 75 tahun.
2.Pernah menderita kanker
Resiko terjadinya kanker meningkat 0,5 – 1% pertahun pada payudara yang sehat saat payudara yang terkena diangkat.
3.Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara
Ibu, anak/saudara perempuan menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
4.Menstruasi pertama (menarche)
Sebelum usia 12 tahun, menopause diatas 55 tahun, kehamilan pertama usia 30 tahun/belum pernah hamil. Resiko menderita kanker 2-4x lebih besar jika semakin dini menarche.
5.Pemakaian pil KB
Dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara dan hal ini tergantung pada usia, lamanya pemakaian & faktor-faktor yang lain.
6.Pemakaian alkohol
Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari dapat meningkatkan resti terjadinya kanker payudara.
7.Penyinaran
Pemaparan terhadap penyinaran dada pada waktu kanak-kanak dapat meningkatkan terkena penyakit kanker payudara.
8.Faktor-faktor lain
Seperti kanker rahim, ovarium, usus besar juga dapat meningkatkan resiko kanker kanker payudara.

C.Manifestasi Klinik
1.Gejala awal
Ada benjolan yang beda dengan jaringan payudara sekitar
Tidak ada nyeri
Mempunyai pinggiran yang tidak teratur
2.Gejala stadium lanjut
Benjolan terasa melekat pada kulit/dinding dada
Benjolan membengkak
Kulit diatas benjolan mengkerut (seperti kulit jeruk)
Ada nyeri tulang
Penurunan BB
Pembengkakan lengan (ulserasi kulit)
3.Gejala lain yang mungkin muncul
Perubahan bentuk dan ukuran payudara
Ada cairan abnormal dari putting susu (seperti pus)
Payudara tampak kemerahan
Putting susu bersisik, tertarik kedalam dan gatal
Nyeri payudara

D.Patofisiologi
Kanker payudara berasal dari unsur epitel parenkim payudara dengan kesatuan fungsional terkecil adalah lobulus (terbentuk oleh kumpulan asinus dengan fungsi sekresi ASI dan struktur keluarnya), yang berukuran kecil disebut duktulus, yang lebih besar disebut duktus. Papilla atau putting susu adalah muara duktus ekstretorius bentuk lobus yang bercabang dalam sekelompoknya lobus. Kanker payudara yang berasal dari epitel asinus dalam lobulus disebut karsinoma lobular sedangkan kanker yang berasal dari epitel duktulus/duktus disebut karsinoma duktal.
Keganasan setempat yang masih terbatas intra lobular/intra duktal, belum ada kerusakan membran basalis dalam asimus dan duktus/duktus jadi belum ada tanda invasi ke jaringan diluar lobus/duktus, merupakan tahap awal karsinoma payudara. Pertumbuhan lebih lanjut dari masing-masing keganasan tersebut tetap seperti keadaan semula/invasif, Jaringan diluar lobulus/duktus/duktulus. Pertumbuhan keganasan yang tidak invasif kemana-mana disebut karsinoma invasif (karsinoma insitu).
Karsinoma lobular maupun duktal baik bersifat invasif/non invasif yang berukuran kurang dari 0,5 cm disebut kasinoma payudara minimal (dini). Secara klinik dan apabila ditinjau dari populasi sel ganas, masa minimal terdeteksi tersebut diperkirakan telah mencapai 30 doublings sehingga berbentuk 10 sel tumor ganas. Sel tumor ganas mengadakan pembelahan secara tidak teratur dan diperkirakan satu waktu doublings berkisar 30-200 hr/lebih. Sehingga status dini klinis tidak sama dengan status dini biologis. Apabila invasi tumor ganas mencapai pertumbuhan limfe atau pembuluh darah, akan terjadi emboli sel tumor ganas, sehingga akan memungkinkan penyebaran limfogen/hematogen baik regional/metastasis jauh.

E.Pathway

F.Penatalaksanaan
1.Pembedahan
a.Lumpektomi: pengangkatan tumor dan jumlah kecil jaringan normal di sekitarnya
b.Eksisi luas (mastektomi parsial): pengangkatan tumor dan jaringan normal disekitarnya yang lebih banyak
c.Kuadranektomi: pengangkatan seperempat bagian payudara.
2.Mastektomi
a.Mastektomi simplek
Seluruh jaringan payudara diangkat tapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.
Tindakan ini digunakan untuk mengobati kanker invasif yang telah menyebar ke saluran air susu, karena jika tidak maka kanker sering kambuh.
b.Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar bening (modifikasi mastektomi radikal) seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit disertai pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.
3.Rekonstruksi payudara
Digunakan implan silikon atau jaringan diambil dari bagian tubuh lain, dapat dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau sesudah mastektomi.
4.Kemotherapi dan obat penghambat hormon
Diberikan setelah pembedahan dan dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun. Kemotherapi kombinasi (beberapa jenis kemotherapi) lebih efektif tapi tanpa dilakukan pembedahan ataupun penyinaran. Obat-obatan tersebut tidak menyembuhkan kanker payudara.
Efek samping dari kemotherapi antara lain:
Mual
Lelah
Muntah
Luka terbuka dimulut
Nyeri
Kerontokan rambut
Luka tekan terhadap nyeri dan perdarahan
Kemotherapi yang efektif antara lain:
Mytomical C
Dexorobicui
Paclitaxel
Venorelbin
Obat penghambat hormon diberikan kepada klien dengan:
a.Kanker yang didukung oleh estrogen
b.Tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama >2 tahun setelah terdiagnosa dan kankernya tidak terlalu mengancam jiwa.
c.Lebih efektif diberikan pada klien usia 40 tahun, masih mengalami menstruasi serta menghasilkan estrogen.
Obat-obatan yang sering diberikan antara lain:
a.Tamoxifen
b.Amino glutetimid
5.Pencegahan
a.Pemeriksaan payudara sendiri
Waktu yang tepat adalah 7-10 hari setelah hari I menstruasi, sedangkan yang menopause dilakukan kapan saja secara rutin tiap bulan.
b.Mammografi
Menggunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada payudara untuk usia 40 tahun dapat melakukan pemeriksaan secara rutin, sedangkan usia >50 tahun dilakukan 1x/tahun.
c.USG
Untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat
d.Termografi
Menggunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

G.Asuhan keperawatan
A.Pengkajian
a.Data subyektif
1.Nama : Ny. H
2.Umur : 53 tahun
3.Jenis kelamin : Perempuan
4.Agama :
5.Pendidikan terakhir :
6.Pekerjaan :
7.Alamat :
8.Keluhan utama :

b.Pengkajian riwayat kesehatan:
1.Riwayat kesehatan sekarang:
Klien mengeluh susah tidur memikirkan penyakitnya dan rencana operasi mastektomi radikal oleh dokter.
Klien menyatakan nafsu makan menurun karena mual
Klien mengeluh badan lemas sudah 1 minggu.
2.Riwayat obstetric: G4P4A4
3.Riwayat kesehatan dahulu

c.Data obyektif
Pemeriksaan umum
1.Keadaan umum: lemah dan tampak lesu
2.TD: 100/70 mmHg
3.Nadi: 86x/menit
4.RR: 24x/menit
5.Suhu: 370C
6.TB: 144 cm
7.BB: 37 Kg


Pemeriksaan fisik
1.Mata: lingkar mata tampak hitam, konjungtiva pucat, mengantuk, mata agak kemerahan
2.Payudara: mammae kanan terbalut kassa dengan rembesan darah dan bau tidak sedap
 Pemeriksaan laboratorium: Hb: 8,9 gr%


C.Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan rasa nyaman : berhubungan dengan metastase payudara
2.Resiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat
3.Perubahan pola tidur berhubungan dengan krisis situasi karena adanya penyakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar