blog mihardi77

blog mihardi77

Senin, 23 Juli 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN/SAP “POLIO”


SATUAN ACARA PENYULUHAN “POLIO”

Judul                         :   Penyakit Polio
Pokok Bahasan         :   a. Apa itu Polio
                                      b. Penyebab Polio
                                      c. Penularan Polio
 d. Tanda dan gejala klinis penderita Polio                                             e. Pencegahan Polio dan Imunisasi  Polio
Hari/Tanggal              :  Juni  2012
Waktu                        :  30 menit
Tempat                       :  Poliklinik RSUD Syamrabu Bangkalan
Sasaran                      :  Keluarga dan pasien RSUD Syamrabu Bangkalan

A.      Identifikasi Masalah :
Polio disebabkan oleh virus dan telah ada beribu-ribu tahun. Bahkan ada benda-benda Mesir yang melukiskan individu-individu dengan fitur-fitur khusus dari kelumpuhan setelah polio. Polio telah disebut dengan banyak nama-nama yang berbeda, termasuk kelumpuhan anak-anak, kelemahan dari anggota-anggota tubuh bagian bawah (kaki-kaki dan tangan-tangan), dan spinal paralytic paralysis. Kita sekarang merujuk pada virus dan penyakit sebagai polio, yang adalah kependekan untuk poliomyelitis dan mempunyai asal usul Yunani: polios (abu-abu), myelos (sumsum), dan itis (peradangan). Penyakit polio ini termasuk penyakit yang menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang tanpa mengenal usia, namun 50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5 tahun
Polio disebbkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat infeksius, yang terutama mempengaruhi anak-anak muda dan disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir, dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh kontak dengan makanan dan air ang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi. Virus berlipatganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan syaraf yang permanen pada beberapa individu-individu.
Kabanyakan individu-individu yang terinfeksi dengan polio tetap asymptomatic atau mengembangkan hanya gejala-gejala mirip flu yang ringan, termasuk kelelahan, malaise, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan muntah. Faktanya, gejala-gejala, jika hadir, mungkin hanya berlangsung 48-72 jam; bagaimanapun, individu-individu itu akan terus menerus melepaskan virus dalam feces mereka untuk periode yang berkepanjangan, melayani sebagai reservoir (gudang) untuk infeksi-infeksi berikut. Kira-kira 2%-5% dari individu-individu yang terinfeksi terus mengembangkan gejala-geala yang lebih serius yang mungkin termasuk persoalan-persoalan pernapasan dan kelumpuhan. Sekarang ini, tidak ada penyembuhan untuk polio; hanya vaksinasi dapat mencegah penyebaran dari penyakit, dan meskipun di dunia yang telah berkembang (negara maju) hampir tidak terdengar, secara global, polio tetap penyakit yang cukup umum. Mulanya, organisasi-organisasi internasional percaya mampu untuk membasmi polio pada tahun 2000, namun ini telah menjadi lebih sulit daripada waktu awal diharapkan.

B.       Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang penyakit polio.

C.      Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
§  Apa itu Polio
§  Penyebab Polio
§  Penularan Polio
§  Tanda dan gejala klinis penderita Polio                                        Pencegahan Polio dan imunisasi Polio

D.      Materi
a.       Apa itu Polio
b.      Penyebab Polio
c.       Penularan Polio
d.      Tanda dan gejala klinis penderita Polio
e.       Pencegahan Polio dan imunisasi Polio                                      

E.       Metode
·         Ceramah dan tanya jawab.

F.       Media
·         Leaflet
·         Lembar balik.




G.      Kegiatan Penyuluhan

No
Tahap/Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan sasaran

1.




2.










3.






4.




Pembukaan :
3 menit           



Pelaksanaan :
20 menit









Evaluasi :
5 menit





Terminasi :
2 menit

-     Memberi salam pembuka
-     Memperkenalkan diri
-     Menjelaskan pokok bahasan dan tujuan  penyuluhan

-     Membagi leaflet
-     Menjelaskan apa itu penyakit Polio
-     Menjelaskan Penyebab Polio
-     Menjelaskan Penularan Polio
-     Menjelaskan Tanda dan gejala klinis penderita Polio
-     Menjelaskan Pencegahan Polio melalui imunisasi polio


Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan memberi reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.

-     Mengucapkan terimakasih atas peran serta  peserta
-     Mengucapkan salam penutup

~        Menjawab salam
~        Memperhatikan
~        Memperhatikan
~        Memperhatikan


~        Memperhatikan

~        Memperhatikan
~        Memperhatikan
~        Memperhatikan

~        Memperhatikan



~        Menjawab pertanyaan






~        Mendengarkan

~        Menjawab salam

                                               

H.      Evaluasi
1.     Struktur
·         Peserta hadir ditempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Poliklinik RSUD Syamrabu
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, lembar balik)
2.      Proses
·         Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
·         Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
·         Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
·         Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara benar
3.      Hasil
·         Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan


MATERI PENYULUHAN  POLIO

A.    Apa itu penyakit  polio
Penyakit polio atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan poliomielitis adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio ini termasuk dalam kelompok enteroviorus, famili Picornavirus. Jenis virus ini sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor. Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup selam bertahun - tahun dalam keadaan beku. Penyakit polio ini termasuk penyakit yang menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang tanpa mengenal usia, namun 50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5 tahun
.
B.    Penyebab Polio
Penyebabnya adalah virus polio. Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Jenis virus ini sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor. Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup selam bertahun - tahun dalam keadaan beku.

C.    Penularan Polio
Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat sehingga bisa menyebabkan melemahnya otot serta terkadang menyebabkan kelumpuhan.
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Penularan virus polio secara umum terjadi melalui beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.

D.   Tanda dan gejala klinis penderita Polio
Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio:
        - Infeksi subklinis
        - Non-paralitik
        - Paralitik.
        95% kasus merupakan infeksi subklinis.
Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta erbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis.
  1. Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam)
              - demam ringan
              - sakit kepala
              - tidak enak badan
              - nyeri tenggorokan
              - tenggorokan tampak merah
              - muntah.
    Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu)
    - demam sedang
    - sakit kepala
    - kaku kuduk
    - muntah
    - diare
    - kelelahan yang luar biasa
    - rewel
    - nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut
    - kejang dan nyeri otot
    - nyeri leher
    - nyeri leher bagian depan
    - kaku kuduk
    - nyeri punggung
    - nyeri tungkai (otot betis)
    - ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri
    - kekakuan otot.
  2. Poliomielitis paralitik
    - demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya
    - sakit kepala
    - kaku kuduk dan punggung
    - kelemahan otot asimetrik
    - onsetnya cepat
    - segera berkembang menjadi kelumpuhan
    - lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena
    - perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum)
    - peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri)
    - sulit untuk memulai proses berkemih
    - sembelit
    - perut kembung
    - gangguan menelan
    - nyeri otot
    - kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
    - ngiler
    - gangguan pernafasan
    - rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
    - refleks Babinski positif.
E.   Pencegahan Penyakit Polio
satu - satunya jalan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit polio ini adalah dengan mendapatkan vaksinasi polio. Vaksinasi polio diberikan kepada bayi yang baru lahir kemudian dilanjutkan saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan

F.   Imunisasi Polio
Imunisasi Polio adalah imunisasi yang diwajibkan pada awal usia anak. Meskipun penyakit polio saat ini dinyatakan tidak ada di Indonesia, tetapi harus tetap dilakukan pencegahan karena globalisasi dan perpindahan penduduk yang demikian cepat di dunia tetap berpotensi untuk mengancam.
Terdapat 2 jenis vaksin polio:
·  Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif
·  Vaksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup.
Usia Pemberian:
Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DTP.
Efek Samping:
Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnyapun sangat jarang.
Tingkat Kekebalan:
Dapat mencekal hingga 90%
Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38C); muntaha atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar