blog mihardi77

blog mihardi77

Rabu, 08 Januari 2014

INSTRUMENTASI TEKNIK APPENDIKTOMY

INSTRUMENTASI TEKNIK APPENDIKTOMY
4.1.1. Pengertian
 Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi appendiktomy       (pemotongan appendik karena terjadi infeksi atau perforasi).
4.1.2. Tujuan
1. Memperlancar jalannya operasi
2. Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen
3. Dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada penderita
4. Dapat mengatur alat secara sistematis dimeja mayo
4.1.3   Persiapan Pasien
1. Persetujuan operasi
2. Alat – alat dan obat – obatan
3. Puasa
4. Lavement
5. Mengatur posisi terlentang
6. Pasang plat diathermi
4.1.4. Persiapan alat
1. Alat non steril
a. Hypafix
b. Gunting verband / bandage scissors
c. Mesin diatermi dan platnya
d. Mesin suction
e. Lampu operasi
f. Meja operasi
g. Meja mayo
h. Meja linen dan instrument
 i. Standart infus
j. Tempat sampah
2. Alat steril
1. Set dasar yang disiapkan (basic instrument set)
Terdiri dari :
a.       Desinfeksi klem (Sponge holding forceps)                  1 buah
b.      Duk klem (Towel forceps)                                           5 buah
c.       Pemegang pisau (Handvat mes/Knife
d.      handle) no 3                                                                 1 buah
e.       Pincet anatomi                                                              2 buah
f.       Pincet chirurrgie                                                           2 buah
g.      Arteri klem van pean lurus                                           2 buah
h.      Arteri klem van pean bengkok (Chrom klem)              5 buah
i.        Arteri klem van kocher                                                 4 buah
j.        Gunting Benang ( Ligature Scissors )                          1 buah
k.      Gunting Metzembum                                                   1 buah
l.        Nald Voerder                                                               2 buah
m.    Woundhag gigi 4 tajam                                                2 buah
n.      Langenbeck                                                                  2 buah
o.      Tambahan khusus : Beckock                                        1 buah
2. Set dan bahan penunjang operasi
  1. Linen set steril terdiri dari :
a. Linen besar                                                    3  buah
b. Linen kecil                                                  13 buah
c. Gaun operasi                                                 5  buah
d. Sarung meja mayo                                        1  buah
  2. Handle Lampu
  3. Handschoen bermacam-macam ukuran
  4. Desinfektan betadine 1 % dan alkohol  70 %
  5. Cairan PZ 0,9 %
  6. Senur diathermi + kabel
  7. Canule + selang suction
  8. Mess no .10
  9. Kasa, deper, cucing, mangkok, bengkok
 10. Korentang pada tempatnya
 11. Jarum ½ bulat ( round ), tajam ( cutting )
 12. Benang siede 2-0, Safil no 1, monocril 3-0, vycril
         3-0, plain catgut no.2-0
4.1.5   Cara Kerja
1. Tahap Awal
a. Persiapan pasien
b. Perawat instrument cuci tangan secara furbringer
c. Operator dan asisten cuci tangan secara furbringer
d. Perawat    instrumen      memakai     baju      steril    dan
handschoen
e. Perawat instrument memberi,memakaikan baju operasi,    
f. handscoen pada operator, dilakukan asisten yang sudah
cuci tangan.
g. Perawat  intsrumen mengatur instrument  dimeja  mayo
sesuai kebutuhan
h. Perawat  intrumen  memberikan   desinfeksi   klem  dan
depers betadine1 % untuk desinfeksi lapangan operasi.
 i. Perawat  instrument  mempersiapkan  duk  besar  2 biji,
duk kecil 5 biji dan duk klem 4 buah untuk draping.
 j. Perawat instrument memasang  dan   mengatur  selang
suction, kabel diathermi, canule, senur, klem dengan duk klem dan memberitahu  operator  bahwa instrument siap digunakan.
2. Tahap Incisi
a. Perawat instrument  memberikan  pincet cirurgie, hand vat mes, mes no 10  pada  operator  untuk incise, arteri klem van pean,  kasa  dan   diathermi     untuk    merawat perdarahan.
b. Perawat  instrument  memberikan  2 hak   tajam  untuk
memperlebar permukaan kulit
c. Perawat  instrumen memberikan  alat  pincet  chirurrgie  dan   gunting   metzenbaum   untuk   membuka  fascia, dan dua arteri klem van kocher untuk memegang fascia yang sudah terbuka.
3. Tahap Eksplorasi
a. Peritonium dibuka dengan  dua  pincet  chirurrgie,  dan gunting metzembaum, dan dipegang dengan chrom klem van pean.
b. Setelah    peritoneum   terbuka,    perawat    instrument menyerahkan depers kecil dipegang dengan arteri klem van kocher untuk memisahkan appendic dari caeceum, yang kemudian dipegang dan dikeluarkan dengan pincet anatomis  dan  kasa  basah, kemudian ujung  appendic dipegang dengan beckock dan diberikan krom klem pada operator untuk      memegang  mesenterium    antara appendic, saecum, dan selajutnya memberikan gunting metzembaum  untuk memisahkannya, rawat perdarahan dengan menggunakan diathermi
c. Perawat instrument memberikan benang Side 2-0 yang terpasang  pada  nald voerder untuk jahit mesenterium, pangkal appendic  dikocher, kemudian diikat  berganda  dengan  zeide  2-0  atas   dan bawah, appendic dipegang dengan kocher diatasikatan, tindakan selanjutnya adalah perawat  instrument  memberi mes  no  10   yang  sudah dibasahi   betadine   1% dan   kasa   untuk   memotong appendic,  sediakan  bengkok  untuk  tempat  potongan appendic dan mess kemudian dipisahkan atau diberikan kepada perawat sirkulasi.
d. Perawat   instrument   memberikan  cairan  PZ  hangat pada operator untuk mencuci rongga perut sekitar appendix dan hisap dengan suction, kemudian   berikan   kasa yang  dipegang klem kocher (slaber)  untuk  mengecek perdarahan
4. Tahap Penutupan Luka
a.       Setelah dipastikan    tidak   ada   perdarahan,  perawat instrument   memberikan   4   kocher,    yang  dipasang operator bedah  pada  bagian  kanan,  kiri,  atas, bawah peritoneum, benang Safil no.1 untuk jahit peritoneum. Sementara itu, perawat instrument melakukan inventarisasi pada instrument dan kasa / depper sudah lengkap / belum.
b.        Kegiatan berikutnya dilanjutkan menjahit otot dengan Safil no.1, fasia dengan vicril 2-0, fat dengan plan catgut no 2-0, kulit dengan monocril 3-0.
c.       Luka operasi  dirawat  atau  dibersihkan   dengan  kasa basah  dan  kering,  lantas diolesi betadine 1 %, ditutup dengan kasa dan hypafix dilakukan perawat instrument.
d.      Alat – alat dibereskan    
 mihardi77

Tidak ada komentar:

Posting Komentar