SATUAN ACARA PENYULUHAN “POLIO”
Judul
: Penyakit Polio
Pokok Bahasan
: a. Apa itu Polio
b.
Penyebab Polio
c.
Penularan Polio
d. Tanda dan gejala klinis penderita Polio e. Pencegahan Polio dan Imunisasi Polio
Hari/Tanggal
: Juni 2012
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Poliklinik RSUD Syamrabu
Bangkalan
Sasaran
: Keluarga dan pasien RSUD
Syamrabu Bangkalan
A.
Identifikasi
Masalah :
Polio
disebabkan oleh virus dan telah ada beribu-ribu tahun. Bahkan ada benda-benda
Mesir yang melukiskan individu-individu dengan fitur-fitur khusus dari
kelumpuhan setelah polio. Polio telah disebut dengan banyak nama-nama yang
berbeda, termasuk kelumpuhan anak-anak, kelemahan dari anggota-anggota tubuh
bagian bawah (kaki-kaki dan tangan-tangan), dan spinal paralytic paralysis.
Kita sekarang merujuk pada virus dan penyakit sebagai polio, yang adalah
kependekan untuk poliomyelitis dan mempunyai asal usul Yunani: polios
(abu-abu), myelos (sumsum), dan itis (peradangan). Penyakit
polio ini termasuk penyakit yang menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang
tanpa mengenal usia, namun 50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5
tahun
Polio
disebbkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat infeksius, yang
terutama mempengaruhi anak-anak muda dan disebarkan melalui kontak langsung
orang ke orang, dengan lendir, dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh kontak
dengan makanan dan air ang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang
terinfeksi. Virus berlipatganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga
menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan syaraf yang permanen pada
beberapa individu-individu.
Kabanyakan
individu-individu yang terinfeksi dengan polio tetap asymptomatic atau
mengembangkan hanya gejala-gejala mirip flu yang ringan, termasuk kelelahan,
malaise, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan muntah. Faktanya,
gejala-gejala, jika hadir, mungkin hanya berlangsung 48-72 jam; bagaimanapun,
individu-individu itu akan terus menerus melepaskan virus dalam feces mereka
untuk periode yang berkepanjangan, melayani sebagai reservoir (gudang) untuk
infeksi-infeksi berikut. Kira-kira 2%-5% dari individu-individu yang terinfeksi
terus mengembangkan gejala-geala yang lebih serius yang mungkin termasuk
persoalan-persoalan pernapasan dan kelumpuhan. Sekarang ini, tidak ada
penyembuhan untuk polio; hanya vaksinasi dapat mencegah penyebaran dari
penyakit, dan meskipun di dunia yang telah berkembang (negara maju) hampir
tidak terdengar, secara global, polio tetap penyakit yang cukup umum. Mulanya,
organisasi-organisasi internasional percaya mampu untuk membasmi polio pada
tahun 2000, namun ini telah menjadi lebih sulit daripada waktu awal diharapkan.
B.
Tujuan
Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang penyakit
polio.
C.
Tujuan
Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui
tentang:
§
Apa itu Polio
§
Penyebab Polio
§
Penularan Polio
§
Tanda dan gejala klinis penderita Polio
Pencegahan Polio dan imunisasi Polio
D.
Materi
a. Apa
itu Polio
b. Penyebab
Polio
c. Penularan
Polio
d. Tanda
dan gejala klinis penderita Polio
e. Pencegahan
Polio dan imunisasi Polio
E.
Metode
·
Ceramah dan tanya jawab.
F.
Media
·
Leaflet
·
Lembar balik.
G.
Kegiatan
Penyuluhan
No
|
Tahap/Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan sasaran
|
1.
2.
3.
4.
|
Pembukaan
:
3 menit
Pelaksanaan
:
20 menit
Evaluasi :
5 menit
Terminasi
:
2 menit
|
- Memberi salam pembuka
- Memperkenalkan
diri
- Menjelaskan pokok bahasan dan
tujuan penyuluhan
- Membagi leaflet
-
Menjelaskan apa itu penyakit
Polio
- Menjelaskan Penyebab Polio
- Menjelaskan Penularan Polio
- Menjelaskan Tanda dan gejala klinis
penderita Polio
- Menjelaskan Pencegahan Polio melalui
imunisasi polio
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah
diberikan, dan memberi reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab
pertanyaan.
- Mengucapkan terimakasih atas peran
serta peserta
- Mengucapkan salam penutup
|
~
Menjawab salam
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Memperhatikan
~
Menjawab pertanyaan
~
Mendengarkan
~
Menjawab salam
|
H.
Evaluasi
1. Struktur
·
Peserta hadir ditempat penyuluhan
·
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
Poliklinik RSUD Syamrabu
·
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, lembar balik)
2. Proses
·
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
tugas
·
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
·
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
·
Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa
menjawab pertanyaan secara benar
3. Hasil
·
Para peserta mengerti penjelasan yang telah
diberikan
MATERI
PENYULUHAN POLIO
A. Apa itu penyakit polio
Penyakit
polio atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan poliomielitis adalah
penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio ini termasuk
dalam kelompok enteroviorus, famili Picornavirus. Jenis virus ini sangat tahan
terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor.
Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup selam
bertahun - tahun dalam keadaan beku. Penyakit polio ini termasuk penyakit yang
menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang tanpa mengenal usia, namun
50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5 tahun
.
B. Penyebab Polio
Penyebabnya
adalah virus polio. Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak
di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan
melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Jenis virus ini sangat
tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan
klor. Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup
selam bertahun - tahun dalam keadaan beku.
C. Penularan Polio
Penyakit
polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja
penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita penyakit polio.
Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang kemudian memasuki aliran darah dan
mengalir ke sistem saraf pusat sehingga bisa menyebabkan melemahnya otot serta
terkadang menyebabkan kelumpuhan.
Virus masuk melalui mulut dan
hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu
diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah
bening.
Penularan virus polio secara umum terjadi melalui beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.
Penularan virus polio secara umum terjadi melalui beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.
D. Tanda dan gejala klinis penderita Polio
Terdapat 3 pola dasar pada infeksi
polio:
- Infeksi subklinis
- Non-paralitik
- Paralitik.
95% kasus merupakan infeksi subklinis.
- Infeksi subklinis
- Non-paralitik
- Paralitik.
95% kasus merupakan infeksi subklinis.
Poliomielitis
klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta
erbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi
setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis.
- Infeksi
subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam)
- demam ringan
- sakit kepala
- tidak enak badan
- nyeri tenggorokan
- tenggorokan tampak merah
- muntah.
Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu)
- demam sedang
- sakit kepala
- kaku kuduk
- muntah
- diare
- kelelahan yang luar biasa
- rewel
- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut
- kejang dan nyeri otot
- nyeri leher
- nyeri leher bagian depan
- kaku kuduk
- nyeri punggung
- nyeri tungkai (otot betis)
- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri
- kekakuan otot. - Poliomielitis
paralitik
- demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya
- sakit kepala
- kaku kuduk dan punggung
- kelemahan otot asimetrik
- onsetnya cepat
- segera berkembang menjadi kelumpuhan
- lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena
- perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum)
- peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri)
- sulit untuk memulai proses berkemih
- sembelit
- perut kembung
- gangguan menelan
- nyeri otot
- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
- ngiler
- gangguan pernafasan
- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
- refleks Babinski positif.
E. Pencegahan Penyakit Polio
satu -
satunya jalan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit polio ini adalah
dengan mendapatkan vaksinasi polio. Vaksinasi polio diberikan kepada bayi yang
baru lahir kemudian dilanjutkan saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan
F. Imunisasi Polio
Imunisasi
Polio adalah imunisasi yang diwajibkan pada awal usia anak. Meskipun penyakit
polio saat ini dinyatakan tidak ada di Indonesia, tetapi harus tetap dilakukan
pencegahan karena globalisasi dan perpindahan penduduk yang demikian cepat di
dunia tetap berpotensi untuk mengancam.
Terdapat 2 jenis vaksin polio:
· Vaksin Salk, merupakan vaksin virus
polio yang tidak aktif
· Vaksin Sabin, merupakan vaksin virus
polio hidup.
Usia Pemberian:
Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DTP.
Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DTP.
Efek Samping:
Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnyapun sangat jarang.
Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnyapun sangat jarang.
Tingkat Kekebalan:
Dapat mencekal hingga 90%
Dapat mencekal hingga 90%
Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38C); muntaha atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38C); muntaha atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar