Gejala Disfungsi Ereksi
Disfungsi Ereksi dikenal dalam bahasa inggris dengan istilah Erectile Dysfunction merupakan salah satu ketidakmampuan pria untuk melakukan ereksi atau menjaga ereksi tetap terjadi pada waktu melakukan penetrasi hubungan intim.
Disfungsi Ereksi ini dikenal juga dengan impotensi atau lemah syahwat.Penyebab utamanya tidak lain adalah adanya gangguan yang menghalangi atau mengurangi aliran darah ke penis pada waktu ereksi atau juga kerusakan syaraf menuju penis, gangguan hormon, masalah psikologi, atau karena akibat pemakaian obat-obatan tertentu.
Gambar Sebelah Kiri: Penis Tidak bisa Ereksi dan Gambar Sebelah kanan: Penis Ereksi
Pada pria yang mengalami fase ini pada umumnya memiliki libido seks atau gairah seks yang menurun. Tidak bersemangat lagi dalam berhubungan intim.
Setiap pria pada suatu waktu memang adakalanya tidak bergairah untuk melakukan hubungan intim dan ada juga kalanya tidak bisa mencapai ereksi dan hal tersebut adalah normal. Yang tidak normal atau disebut disfungsi ereksi ini bila kejadian tidak bisa ereksi tersebut terjadi sering atau terus-menerus.
Disfungsi ereksi bisa dialami pada tingkat ringan, menengah dan sampai tingkat parah. Seorang pria yang mengalami disfungsi ereksi pada tingkat ringat masih bisa mencapai ereksi penuh tapi pria tersebut lebih sering lagi mencapai ereksi yang tidak penuh atau tidak cukup untuk melakukan penetrasi hubungan intim atau bisa juga tidak ereksi sama sekali. Dan bila untuk pria yang mengalami disfungsi ereksi tingkat parah, pria tersebut jarang bisa mencapai ereksi.
Yang menentukan berat atau ringannya disfungsi ereksi pada pria nantinya tergantung pada penilaian dari dokter atau terapis yang menangani pasien.
Mungkin saja sebagian pasien nantinya merasa disfungsi ereksi yang dialaminya sudah termasuk sangat berat, meski berbeda nantinya dan menurut ilmu patologi masih termasuk disfungsi ereksi masih ringan.
Misalnya disfungsi ereksi yang dialami pengantin baru. Lebih dari 3 bulan tidak mampu melakukan koitus karena proses ereksi yang tidak normal. Sebagai pengantin baru suami sangat mengharapkan koitus pertama dengan ereksi yang sempurna sehingga vagina bisa ditembus.
Bila Ereksi Pria kurang keras dan gagal beberapa kali dalam melakukan hubungan intim maka perasaannya sangat terpukul, dan istri merasa sangat kecewa. Oleh karena itu gangguan ereksi dirasakan termasuk berat
Sebenarnya bila gangguan ereksi baru berlangsung sejak permulaan perkawinan misalnya bulan tetapi sebelum pernikahan ereksi masih normal, maka keadaan ini termasuk dalam kondisi disfungsi ereksi yang sedang atau ringan. Lagi pula pada orang muda gangguan fisik kemungkinan jarang atau sangat ringan.
Sebagian besar kondisi disfungsi ereksi yang termasuk berat adalah bila telah berlangsung 6 bulan atau lebih pada keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Ereksi tidak bisa dicapai pada saat bercumbu sehingga penetrasi tidak bisa dilakukan. Kadang-kadang penetrasi bisa dipaksakan dengan harapan ereksi bisa terjadi di dalam vagina tetapi tetap gagal. Bila keadaan ini berlangsung terus dalam 6 bulan atau lebih maka disfungsi ereksi yang demikian sudah cukup berat.
2. Di samping itu ereksi pada waktu subuh atau pagi hari juga tidak ada lagi. Biasanya waktu pagi atau subuh pria terbangun karena ereksi yang keras atau karena keinginan untuk buang air kecil. Pada saat itu, biasanya ereksi cukup keras. Bila dalam waktu 6 bulan ereksi pada waktu pagi tidak terjadi berarti keadaan disfungsi ereksi cukup berat.
3. Bila koitus selalu gagal, dan dicoba diatasi dengan menonton blue film sendirian sambil melakukan masturbasi, ternyata ereksi tidak terjadi. Yang didapat hanya penis sedikit membesar tap tidak pernah ereksi. Bila hal ini berlangsung selama 6 bulan terus menerus berarti ereksi sudah cukup berat.
4. Di samping gejala dan kondisi di atas, sering penis terlihat makin mengecil atau berkerut. Pada saat mandi, penis dipegang dan digosok tetapi penis tetap kecil. Keadaan ini lebih memberatkan perasaan penderita.
Kondisi di atas menunjukkan disfungsi ereksi yang cukup berat terutama bila sudah berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Sebagian laki-laki akan membiarkan keadaan itu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Makin lama keadaan itu berlangsung berarti disfungsi ereksi makin berat.
Disfungsi ereksi lebih berat lagi bila ada penyakit penyerta yang kebetulan ada atau sebagai penyebab misalnya diabetes mellitus, hipertensi, kerusakan medulla spinalis (sumsum tulang punggung) dan lain-lain.
Demikian juga konflik yang menimpa suami istri, terutama bila istri melakukan kontak seksual dengan pria lain. Keadaan seperti itu menyebabkan gangguan disfungsi ereksi lebih sulit disembuhkan sehingga masuk dalam klasifikasi berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar