Banjir... ya setiap tahun sudah tak asing lagi datang menggenangi pemukiman kita, bahkan banjir tahun ini sudah smakin dahsyat seperti di kota Jakarta, salah satu penyebab banjir adalah sistim drainase saluran-saluran air dan sungai yang sudah tidak bisa menampung lagi debit air hujan yg melimpah, hal ini bisa dikarenakan oleh saluran-saluran pembuangan air itu tersumbat tumpukan sampah, oleh sebab itu marilah kita jaga kelestarian lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan.
berikut ini saya jelaskan jenis-jenis sampah L
Sampah Organik dan Non Organik
Sampah yang diproduksi perkantoran pada umumnya sama dengan sampah
rumahtangga biasa, perbedaannya adalah dalam hal volume sampah yang
dihasilkan dan beberapa jenis sampah kantor tertentu yang tak terdapat
di semua rumah tangga.
Pengelolaan sampah dimulai dengan membagi jenis sampah atas dua jenis
sampah, organik dan non organik. Pembagian ini didasarkan atas
pemikiran bahwa sampah organik akan lebih mudah lapuk dan kembali
menjadi tanah dibanding sampah non organik. Contoh sampah organik
misalnya kertas bekas, karton bekas, kain bekas, daun pembungkus
makanan dan sampah lain yang bahan bakunya berasal dari bahan organik
di alam, seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sampah non organik adalah
sampah-sampah yang tidak mudah lapuk dan bahan bakunya bukan dari mahluk
hidup, misalnya plastik, batu batere, bola lampu, kaca, barang bekas
terbuat dari logam. Sebenarnya ada jenis sampah ketiga, yaitu yang
termasuk kategori Bahan Beracun Berbahaya (B3), seperti batu batere
bekas, PCB yang tak terpakai, sampah jenis ini dibuang ke sebuah
perusahaan pengelola sampah B3 di Cibinong
Maksud memisahkan jenis sampah berdasarkan kategori organik dan non
organik untuk memudahkan pengelolaan sampah di tingkat lebih lanjut
setelah sampah diangkut petugas Dinas Kebersihan Persoalannya Dinas Kebersihan Kota saat itu -mungkin sampai saat
ini- belum memisahkan angkutan sampah atas kategori organik dan non
organik. Dengan demikian sekalipun sampah di bak sampah sudah dibagi
menjadi dua jenis sampah, pada saat petugas kebersihan datang mereka
memasukkan ke truk sampah tanpa memilah, sampah organik dan non organik
bercampur lagi di truk sampah.
Pemisahan sampah atas dua atau lebih kategori seperti di atas, . Walaupun nasib sampah akhirnya bercampur
lagi di truk pengangkut sampah dan juga di TPA, paling tidak aktivitas
pemilahan sampah ini bermanfaat sebagai pembelajaran bagi masyarakat dan
murid-murid sekolah dasar agar menjadi kebiasaan dalam kehidupan
sehari-hari. Sampah organik dalam volume kecil dapat diolah sendiri
menjadi kompos dengan teknik sederhana tertentu.
Aktivitas pemilahan sampah sudah banyak dilakukan oleh masyarakat , Sudah saatnya Dinas
Kebersihan Kota memisahkan truk pengangkut sampah minimal atas dua
kategori, sampah organik dan sampah non organik dan penumpukan sampah di
TPA pun minimal dibagi dua organik dan non organik.
Pihak Pemerintah Kota mau tak mau harus berdiri di muka dan bekerjasama
dengan warganya dalam manajemen sampah kota, pemilahan sampah bertujuan
memudahkan pengolahan selanjutnya di TPA, apakah sampah diolah menjadi
kompos, didaurulang atau menjadi bahan baku pembangkit tenaga listrik.
Terpulang kembali ke strategi usaha Manajemen Pengolahan Sampah di TPA,
sampah mau diolah jadi apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar