blog mihardi77

blog mihardi77

Kamis, 09 Januari 2014

Otitis media kronik

BATASAN

            Otitis media kronik adalah keradangan kronik yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani.

ETIOLOGI

            Positif gram                 : S. Pyogenes, S. Albus
            Negatif Gram              : Proteus spp, Psedomonas spp, E. Coli.
            Kuman anaerob           : Alergi, diabetes melitus, TBC paru.

DIAGNOSIS

  1. Anamnesis
-          Otorea terus menerus / kumat – kumatan lebih dari 6 – 8 minggu
-          Pendengaran menurun (Tuli).
  1. Pemeriksaan
a)      Tipe tubotimpanal (Hipertrofi, benigna).(382.1).
a)      Perforasi sentral
b)      Mukosa menebal
c)      Audiogram: Tuli konduktif dengan “air bone gab” sebesar kl 30 dB
d)     X – foto mastoid : Sklerotik
b)      Tipe degeneratif (382.1).
a)      Perforasi sentral besar
b)      Granulasi atau polip pada mukosa kavum timpani
c)      Audiogram : tuli konduktif / campuran dengan penurunan 50 – 60 dB
d)     X-foto mastoid : sklerotik
c)      Tipe metaplastik (atikoantral, maligna). (385.3)
a)      Perforasi  atik atau marginal
b)      Terdapat kolesteatom
c)      Desttruksi tulang pada margotimpani
d)     Audiogram : tuli konduktif / campuran dengan penurunan 60 dB atau lebih.
e)      X- foto mastoid : sklerotik/rongga.
d) Tipe campuran (degeneratif, metaplastik). (385.3)
a)      Perforasi marginal besar atau total
b)      Granulasi dan kolesteatom
c)      Audiogram : tuli konuktif / campuran dengan penurunan 60 dB atau lebih
d)     X- foto mastoid : sklerotik / rongga.
3.                                                                                                Pemeriksaan tambahan : Pembuatan audiogram dan X- foto mastoid (seperti diatas).

PENYULITAN

1.      Abses retro airkula (383.0)
2.      Paresis atau paralisis syaraf fasialis (351)
3.      Komplikasi intrakranial :
-          Meningitis
-          Abses ekstradural
-          Abses otak

TERAPI

1.      Tipe tubetimpanal stadium aktif:
-          Anti biotik : Ampisilin / Amoksilin, (3-4 X 500 mg oral) atau klidomisin (3 X 150 – 300 mg oral) Per hari selama 5 –7 hari
-          Pengobatan sumber infeksi di rongga hidung dan sekitarnya
-          Perawatan lokal dengan perhidoral 3% dan tetes telinga (Klora menikol 1- 2%)
-          Pengobatan alergi bila ada latar belakang alergi
Pada stadium tenang (kering) di lakukan miringoplastik. ICOPIM (5. 194).
2.      Tipe degeneratif :
-          Atikoantrotomi (5.203)
-          Timpanoplastik (5.195)
3.      Tipe meta plastik / campuran
-          Mastoidektomi radikal (5.203)
-          Mastoidektomi radikal dan rekonstruksi.
Untuk OMK dengan penyulit :

Abses retroaurikuler

1.      Insisi abses
2.      Antibiotik : Penisilin Prokain 2 X 0,6-1,2 juta IU i.m / hari dan metronidazol  X 250 – 500mg oral / sup / hari.
3.      Mastoid dektomi radikal urgen

Paresis atau paralisis syaraf fasialis

1.      Menentukan lokasi lesi :
-          Dengan test Scrimer ® supra atau infra  ganglion
-          Refleks stapedeus : positif ® lesi di bawah  N. Stapedeus
      Negatif :   ® lesi di atasnya

-          Tes pengecapan  pada lidah :
Positif :   ®  lesi di bawah korda timpani
Negatif :   ® lesi di atasnya
2.      Mastoidektomi urgen dan dekompresi saraf fasialis
3.      Rehabilitasi.

Labiringitis

  1. Tes fistel
  2. Mastoidektomi urgen

Meningitis

  1. Perawatan bersama dengan bagian syaraf
  2. Antibiotik:
-          ampicilin 6 x 2-3 g/ hari i.v di tambah
-          Kloranfenikol 4 x 1 G atau seftriakson 1 –2 g / hari i.v
  1. Bila meningitis sudah tenang segera di lakukan mastoidektomi radikal.

Absese ekstradural

1.      Antibiotik  : Ampisilin 4-6 X2-3 G/hari i.v
ditambah metronodazol 3 X 500mg Sup / hari.
2.      Perawatan bersama dengan bagian bedah syaraf
3.      Drainase abses oleh bagian bedah syaraf

4.      Bila suadh tenang dilakukan matoiddektomi radikal 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar