Peradangan lambung dan usus
Gejala
Diare
Muntah
Demam
Diare
Pengeluaran tinja
Frekuensi sering (>3x)
Konsistensi cair
Etiologi
Malabsorbsi
Alergi
Intoksikasi
Infeksi
Bakteri
Virus
Parasit
Patogenesa
Hipersekresi usus ok toxin
Malabsorbsi karbohidrat/lemak
Diare non spesifik
Diare karena virus,makanan merangsang atu tercemar toksin
Tidak disebabkan kuman khusus atau parasit
Gambaran klinis
Demam
Gejala dehidrasi jika pengeluaran cairan 4-5% BB
Haus, mulut dan bibir kering
Turgor kulit menurun
BB turun, hipotensi, lemah oto
Sesak nafas, gelisah
Mata cowong, air mata –
Ubun-ubun besar cekung pada bayi
Oliguri kemudian anuri
Kesadaran menurun, mengantuk
Pengeluaran cairan sampai 10% BB = dehidrasi berat dapat berlanjut pada syok dan kematian
Penata laksanaan
WHO
Upaya rehidrasi oral
Melanjutkan pemberian makanan, ASI pada bayi
Tidak memberikan anti diare kecuali pada kasus tersangka infeksi bakteri
Pemberian petunjuk efektif tentang upaya rehidrasi oral
Cholera
Kuman melepas endotoksin
Akut, anak > 2 thn, diare, vmit
Jarang panas
Cepat dehidrasi
BAB mancur seperti kran
Feses bau amis, spt cucian beras
Terapi
Tetracyclin
Erythromycin
Shigella
Akut, panas tinggi
Berak cair + darah
Kejang toksis
Terapi
Cotrim
Tetracyclin
Ampicillin
Nalidixic acid
Amoeba
Sehat
BAB lama tapi sedikit, darah +
Panas-
Terapi
Metronidazole
HERNIA
Potrusi atau penonjolan isi suatu rongga
Melalui defek dinding rongga
Berdasarkan terjadinya..
Hernia kongenital
Hernia akuisita
Berdasarkan letaknya
Hernia diafragma
Hernia inguinal
Hernia umbilikal
Hernia femoral
Berdasarkan sifatnya
Hernia reponibel
Hernia ireponibel
Hernia inkarserata
Hernnia strangulate
Komponen hernia
• Cincin
• Kantong
• Isi hernia
Skema hernia
Kulit dan jaringan subkutis
Lapisan muskulo aponeurosis
Peritoneum parietale dan jar preperitoneum
Rongga peritoneum
Cincin hernia
Kantong hernia
Hernia inguinalis indirek/ lateral
Keluar dari anulus internus
Masuk ke kanalis inguinalis
Dapat menonjol keluar ke anulus eksternus
Bila berlanjut dapat memasuki skrotum
Hernia inguinalis direk/medialis
Hernia keluar melalui segitiga hasselbach
Umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin longgar
Hernia femoralis
Hernia keluar melalui lakuna vasorum kaudal dari ligamentum inguinale
Sering timbul inkerserasi
Sering pada wanita
etiologi
Prosesus vaginalis terbuka (bawaan)
Bukan penyebab tunggal
Kelemahan otot dinding perut
Kerusakan n.ilioinguinalis dan n. iliofemoralis setelah appendiktomi
Degenerasi jaringan ikat karena faktor usia
Tekanan intraabdomen meninggi
◦ Batuk kronik
◦ Hipertropi prostat
◦ Konstipasi
◦ Asites
◦ Kehamilan multipara
Manifestasi klinik
Benjolan keluar masuk
Nyeri jika timbul strangulasi
Kembung jika timbul inkarserasi
Terapi
Reposisi dan penyangga
Operasi
Herniotomi
Hernioplasti
Sirosis Hepatis
Definisi
• penyakit hati menahun
• ditandai dengan pembentukan jaringan ikat dan nodul
• dimulai dengan adanya proses peradangan dan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan regenerasi nodul
• Distorsi arsitektur hati menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut
Etiologi
• Ada 3 tipe
1. Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional)
– dimanja jaringan parut mengelilingi daerah portal
– Sering pada alkoholis kronis
2. Sirosis pasca nekrotik
terdapat pita jaringan parut yang lebar
akibat lanjut dari hepatitis virus akut
3. Sirosis bilier
pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di sekitar saluran empedu.
akibat obstruksi bilier kronis dan infeksi (kolangitis)
predisposisi
Peminum alkohol
penurunan asupan protein
Pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor)
Infeksi skistosomiasis
Laki-laki 2x lebih banyak daripada wanita
usia 40 – 60 tahun.
patofisiologi
• Sirosis laennec
nekrosis sel hati
jaringan parut
Jaringan normal dan jaringan hati regenerasi
menonjol dari bagian-bagian yang berkonstriksi
gambaran mirip paku sol sepatu berkepala besar (hobnail appearance)
Tanda dan gejala
ikterus
Febris intermiten
Hepatomegali (awal)
Nyeri abdomen
ukuran hati mengecil (lanjut)
Obstruksi Portal (hipertensi portal)
Telangiektasi
Kaput medusae
Asites
Edema
kongesti pasif kronis limpa (splenomegali) dan GIT (varises esofagus)
Perdarahan saluran cerna
dispepsia kronis
Diare
Berat badan ↓
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
– DL : ↓ Hb ,anemia normokrom normositer, hipokrom mikrositer / hipokrom makrositer, leukopenia dan trombositopenia
– kolesterol darah ↓ (prognosis yang kurang baik)
– Kenaikan kadar enzim transaminase.
– Albumin ↓
– CHE (kolinesterase) ↓
– Kadar elektrolit
– Pemanjangan masa protrombin
– Peningggian kadar gula darah
– Marker serologi seperti virus, HbsAg/HbsAb, HbcAg/ HbcAb, HBV DNA, HCV RNA., untuk menentukan etiologi sirosis hati
– AFP (alfa feto protein) penting dalam menentukan apakah telah terjadi transpormasi kearah keganasan
• USG
Terapi
Suportif
Cangkok hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar