WASPADAI ALERGI PADA ANAK
Alergi pada anak tidak sesederhana seperti yang pernah kita ketahui. Sebelumnya kita sering mendengar bahwa alergi itu gejala adalah batuk, pilek, sesak dan gatal. Padahal alergi dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi. Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya, karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita termasuk gangguan fungsi otak. Karena gangguan fungsi otak itulah maka timbul gangguan perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan konsentrasi, gangguan emosi, keterlambatan bicara, gangguan konsentrasi hingga memperberat gejala ADHD dan Autism.
Bila melihat demikian luasnya gangguan yang terjadi dan banyaknya organ yang terganggu, tampaknya alergi adalah suatu “penyakit sistemik”. Dapat dimaklumi bila ada pendapat, bahwa ungkapan itu terlalu berlebihan karena semua keluhan selalu dikaitkan dengan alergi. Namun pendapat ini akan sirna, bila banyak penderita alergi mengungkapkan, memang benar bahwa gangguan dan keluhan tersebut memang terjadi pada dirinya. Secara ilmiahpun hal ini didukung oleh penelitian ilmiah dan laporan ilmiah dari berbagai disiplin ilmu yang mengaitkan bahwa berbagai gejala tersebut penyebabnya adalah alergi.
KONTROVERSI ALERGI
Dalam beberapa puluh tahun lamanya kontroversi tentang penyakit alergi sering dihadapi oleh masyarakat pada umumnya. Seorang dokter melarang beberapa jenis makanan, dokter lainnya membolehkan makanan tersebut sementara dokter lainnya mengatakan bahwa banyak gangguan dikarenakan karena reaksi makanan. Jika para pakar medis sudah berbeda pendapat secara tajam, maka orang awam menjadi bingung karena pendapat berbagai dokter berlainan. Ditengah kontroversi tersebut sebaiknya kita percaya kepada fakta yang dialami anak. Bila menghindari makanan tertentu maka banyak gangguan organ tubuh dan gangguan perilaku dapat berkurang. Orang tua dapat berbagi pengalaman dengan orang tua yang mempunyai anak dengan keluhan alergi yang menahun. Mereka akan menceritakan betapa jahatnya alergi makanan.
KENALI TANDA DAN GEJALA ALERGI PADA BAYI
MANIFESTASI KLINIS YANG BERKAITAN DENGAN ALERGI PADA ANAK
• Sering batuk, batuk lama (>2 minggu), pilek, (TERUTAMA MALAM DAN PAGI HARI siang hari hilang) sinusitis, bersin, mimisan. tonsilitis (amandel), sesak, suara serak.
• Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah.
• Sering lebam kebiruan pada kaki/tangan seperti bekas terbentur.
• Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau telinga. Kotoran telinga berlebihan.
• Nyeri otot & tulang berulang malam hari. Sering kencing, Bed wetting (Ngompol)
• Sering muntah , nyeri perut, SULIT MAKAN disertai berat badan kurang (biasanya setelah umur 4-6 bulan).
• Sering sariawan, lidah sering putih/kotor nyeri gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, bibir kering.
• Sering Buang air besar (> 2 kali/hari), sulit buang air besar (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana.
• Tidur larut malam/sering terbangun.
• Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering berkeringat (berlebihan)
• Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata, mata sering berkedip, memakai kaca mata sejak usia sangat muda (usia 6-12 tahun).
• Gangguan hormonal : tumbuh rambut berlebihadi kaki/tangan, keputihan.
• Sering sakit kepala, migrain.
DETEKSI DINI MANIFESTASI ALERGI PADA BAYI
Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi.
• GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.
• Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.
• Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru).
• Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )
• Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asthma sebelum usia prasekolah.
• Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak
• Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.
• Sering berkeringat (berlebihan)
• Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun). Sebaliknya terjadi berat badan turun setelah usia 4-6 bulan, karena makan dan minum berkurang
• Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba sumer/hangat.
• Mempengaruhi gangguan hormonal : keputihan/keluar darah dari vagina, timbul bintil merah bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih (eritema toksikum) atau papula warna putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar