I. PENDAHULUAN
Menarik
diri merupakan masalah yang kerap dijumpai pada remaja. Gejala utama pada
reaksi menarik diri adalah penarikan diri dari hubungan antar – manusia. Remaja
menjauhi orang lain dan tidak mampu mengadakan hubungan emosional yang dekat,
sering diam, malu – malu dan patuh.
Remaja dengan masalah seperti ini butuh
penanganan yang hati – hati dan serius. Bila keadaa ini tidak segera ditangani
dapat berkembang menjadi psikosa reaktif dan selanjutnya menjadikan remaja tersebut
berkepribadian skizoid. Dukungan emosional dari keluarga dalam upaya penanganan
masalah ini sangat dibutuhkan.
Perawatan kesehatan keluarga,
diharapkan mampu untuk menagani masalah ini . Dalam upaya penanganan terhadap
remaja dengan masalah menarik diri, cara yang terbaik digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan kekeluargaan, karena bagaimanapun juga remaja tersebut
merupakan bagian dari keluarga. Kegagalan dalam membina ikatan emosional yang
harmonis dalam keluarga merupakan faktor pencetus terjadinya masalah ini.
FAKTOR PENYEBAB
MASALAH MENARIK DIRI
Banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan penyebab dari
masalah menarik diri pada remaja , tetapi pada dasarnya focus kajiannya adalah
pada sifat serta ciri dari remaja itu sendiri . Ciri - ciri remaja itu sendiri antara lain :
1. Masa remaja sebagai periode penting
Walaupun semua periode dalam
rentang kehidupan penting pada usia remaja perkembangan fisik dan mental yang
cepat menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap
,nilai dan minat baru yang mempunyai akibat jangka panjang pada usia
berikutnya.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi
seorang anak dan juga bukan orang dewasa ,bila berperilaku anak-anak ia akan
bertindak dewasa tetapi bila berperilaku dewasa dia dikatakan masih belum
waktunya seperti orang dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada 5 perubahan yang terjadi pada
remaja :
- Peningkatan emosi
- Perubahan
fisik
- Perubahan
perilaku
- Perubahan
pandangan terhadap nilai
- Bersikap
ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Terdapat dua alasan ,pertama
sepanjang masa anak-anak segala masalah diselesaikan orang tua atau guru.Kedua, karena remaja
merasa mandiri sehingga tidak perlu bantuan orang lain, sehingga banyak
kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena belum berpengalaman
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yang dicari remaja
berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Karena anggapan bahwa remaja
adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung
merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat keputusan dan mencari bantuan
dalam mengatasi masalanya.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cenderung untuk melihat
dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya.
Selain itu pada masa remaja mengalami beberapa perubahan
diantaranya adalah :
1. Perubahan fisik
- Perubahan
eksternal
v Tinggi badan, rata-rata anak perempuan mencapai tinggi maksimal
pada usia 17-18 tahun sedang anakklaki-laki antara usia 19-20 tahun.
v Berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama
dengan perubahan tinggi badan
v Proporsi tubuh, berbagai anggota tubuh mencapai perbandingan
yang seimbang
v Organ sex, organ sex wanita dan laki-laki mencapai ukuran yang
matang tetapi fungsi belum maksimal sampai beberapa tahun kemudian . Sedangkan
ciri sex sekunder mencapai tingkat perkembangan matang pada akhir masa remaja.
- Perubahan
internal
v Sistem pencernaan, perut manjadi lebih panjang, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot perut dan dinding usus bertambah tebal dan
lebih kuat, ukuran hati bertambah besar dan kerongkongan bertambah panjang
v Sistem peredaran darah,jantung bertambah besar dengan pesat,
pada usia remaja akhir berat jantung dua kali berat jantung waktu lahir.
v Sistem pernafasan, kapasitas paru anak wanita matang pada usia
17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian.
v Sistem endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun belum
mencapai ukuran matang.
v Jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18
tahun,jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.
2. Perubahan emosi
Pola emosi pada remaja sama
dengan anak-anak,yang membedakan terletak pada ransangan dan derajat yang
membangkitkan emosi. Emosi yang umum yang dimiliki oleh remaja antara lain ;
amarah,takut,cemburu,ingin tahu,irihati,gembira, sedih, kasih sayang. Remaja
yang memiliki kematangan emosi memberikan reaksi emosional yang stabil , tidak
berubah-ubah dari suatu suasana hati ke suasana hati yang lain.
3. Perubahan sosial
Salah satu tugas perkembangan
masa remaja yang tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal
tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja
lebih banyak diluar rumah bersama teman sebaya.
Disamping itu faktor lingkungan juga mempengaruhi gangguan
perilaku yaitu :
1. Orang tua
Sikap orang tua terhadap remaja
merupaka faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian
remaja.Perkawinan yang tidak bahagia atau perceraian menimbulkan kebingungan
pada remaja.Bila orang tua tidak rukun ,maka sering mereka tidak konsekuen
dalam hal mengatur disiplin dan sering mereka bertengkar didepan anak-anak
mereka.Sebaliknya disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat menimbulkan
frustasi yang hebat.Disiplin harus dipertahankan dengan bijaksana ,jangan
sampai seakan-akan ada dua blok dirumah,yaitu orang tua disatu pihak dan
anak-anak dilain pihak.
2. Saudara-saudara
Rasa iri hati terhadap
saudar-saudara adalah normal, biasanya lebih nyata pada anak pertama dan lebih
besar antara anak-anak dengan jenis kelamin yang sama.Perasaan ini akan
bertambah keras bila orang tua memperlakukan anak-anak tidak sama (pilih
kasih).Untuk menarik perhatian dan simpati dari orang tua,biasanya remaja
menunjukkan perilaku agresif atau negativistik.
3. Orang-orang lain didalam rumah
Seperti nenek,saudar orang tua
atu pelayan,juga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian pada remaja. Nenek
pada umumnya menunjukkan sikap memanjakan terhadap cucunya
4. Hubungan disekolahnya
Yang perlu diselidiki adalah
bagaimana hubungan remaja dengan gurunya, teman sekolahnya. Tidak jarang
seorang guru yang sifatnya terlalu keras justru menimbulkan kenakalan pada
murid-muridnya.
5. Keadaan ekonomi
Gangguan perilaku lebih sering
didapati pada anak-anak dari golongan sosio-ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini
terjadi mungkin karena orang tua mereka terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan
sosial (pada kalangan atas)atau sibuk dengan mencari nafkah (pada kalangan
rendah) sehingga lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan baik pada
para remaja.
Menurut Rosenheim,Tucker dan Lafore, diambil kesimpulan
bahwa orang tua remaja dengan gangguan perilaku sering menunjukkan sikap
menolak terhadap anak mereka. Sikap menolak ini mempunyai latar belakang
tertentu, misalnya :
v Perkawinan yang tidak bahagia.Isteri mengira bahwa denagn adanya
anak,hubungan suami istri akan menjadi baik. Bila kemudian ternyata tidak demikian,
maka anaklah yang dipersalahkan (mungkin secara tidak disadari)
v Sikap menolak juga mungkin timbul karena sebelumnya ibunya takut
hamil lagi karena kesulitan ekonomi dan kelahiran seorang anak akan menambah
beban keluarga.
Sikap menolak dari orang tua terhadap anak mereka terutama
pada remaja diantaranya adalah :
v Menghukum anaknya /remaja secara berlebih lebihan.
v Anak /remaja kurang diperhatikan mengenai
makanan,pakaian,kemajuan disekolah dan kegiatan sosial.
v Kurang sabar terhadap anaknya/remaja dan mudah marah.
v Ancaman-ancaman untuk mengusir anak/remaja.
v Anak/remaja yang bersangkutan diperlakukan lain dibandingkan
dengan saudara-saudaranya.
v Sangat kritis terhadap anak/remaja tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar