Florence Nightingle |
Inti konsep Florence Nightingale, pasien
dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan
fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
1.
Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami
yan gberhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek
terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat,
udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.
Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan
pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur harus
diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2.
Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa
kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh
buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan
aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang
dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang
dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan
kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran
pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itu membicarkan
kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
3.
Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial
terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan
dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan
dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang
ditunjukkan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti
dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu
paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan
beberapa konsep
1.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
- Individu /
manusia
Memiliki kemampuan besar untuk
perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
- Keperawatan
Berrtujuan membawa / mengantar
individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya
dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
- Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
- Masyarakaat /
lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhuu,
bau, suara dan cahaya.
2.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
- Pengkajian /
pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan
(lingkungan fisik, psikhis dan sosial).
- Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan
lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang
berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
- Masalah
Difokuskan pada hubungan individu
dengan lingkungan misalnya :
§ Kurangnya informasi
tentang kebersihan lingkungan
§ Ventilasi
§ Pembuangan sampah
§ Pencemaran lingkungan
§ Komunikasi sosial, dll
- Diagnosa
keperawatan
Berrbagai maslah klien yang
berhubungan dengan lingkungan antara lain :
§ Faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
§ Penyesuaian terhadap
lingkungan.
§ Pengaruh stressor
lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
- Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi
lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang
mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu.
- Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan individu.
3.
Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain :
- Teori
adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian
diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks
lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berrhasil tidaknya respon
adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan
Florence N.
Kemampuan diri sendiri yang alami
dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperanpenting pada setiap
individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
- Teori
kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya
mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai conoth kebuuthan oksigen
dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhanlingkungan yang
aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan
bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya.
- Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau
suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip
atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan
kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi.
Florence N, menekankan penempatan pasien dalamlingkungan yang optimum sehingga
akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien
dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.
Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping
individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar