Skala Kecemasan Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS)
Kecemasan dapat diukur dengan
pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS
(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan pengukuran
kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang
mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang nampak
pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5
tingkatan skor antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe).
Skala HARS pertama kali digunakan pada
tahun
1959,
yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam
pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala
HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk
melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93
dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan
skala HARS akan diperleh hasil yang valid dan reliable.
Skala HARS Menurut Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS) yang dikutip Nursalam (2003) penilaian
kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi:
1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut
akan pikiran sendiri, mudah tensinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah,
gemetar, mudah terganggu dan lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap,
terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar.
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur,
terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya
ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat,
berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang
hari.
7. Gejala somatik: nyeni path
otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot.
8. Gejala sensorik: perasaan
ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi,
nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di
dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek.
11. Gejala gastrointestinal:
sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung
sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering keneing,
tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering,
mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku sewaktu wawancara :
gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus
otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
Cara Penilaian kecemasan adalah dengan
memberikan nilai dengan kategori:
0 = tidak ada gejala sama sekali
1 = Satu dari gejala yang ada
2 = Sedang/ separuh dari gejala yang
ada
3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada
4 = sangat berat semua gejala ada
Penentuan derajat kecemasan dengan cara
menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:
1. Skor kurang dari 6 = tidak ada
kecemasan.
2. Skor 7 – 14 = kecemasan
ringan.
3. Skur 15 – 27 = kecemasan
sedang.
4. Skor lebih dari 27 = kecemasan
berat.
Tingkat Kecemasan
Stuart dan Sundeen (1995) membagi
kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu :
- Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan
ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan
persepsi melebar dab individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong
untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
- Respon Fisiologis
· Sesekali nafas pendek
· Nadi dan tekanan darah naik
· Gejala ringan pada lambung
· Muka berkerut dan bibir bergetar
- Respon Kognitif
· Lapang persegi meluas
· Mampu menerima ransangan yang
kompleks
· Konsentrasi pada masalah
· Menyelesaikan masalah secara efektif
- Respon perilaku dan Emosi
· Tidak dapat duduk tenang
· Tremor halus pada tangan
· Suara kadang-kadang meninggi
- Kecemasan sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi
terhadap lingkungan menurun/individu lebih memfokuskan pada hal penting saat
itu dan mengesampingkan hal lain.
- Respon Fisiologis
· Sering nafas pendek
· Nadi ekstra systole dan tekanan darah
naik
· Mulut kering
· Anorexia
· Diare/konstipasi
· Gelisah
- Respon Kognitif
· Lapang persepsi menyempit
· Rangsang Luar tidak mampu diterima
· Berfokus pada apa yang menjadi
perhatiannya
- Respon Prilaku dan Emosi
· Gerakan tersentak-sentak (meremas
tangan)
· Bicara banyak dan lebih cepat
· Perasaan tidak nyaman
- Kecemasan Berat
Pada kecemasan berat lahan persepsi
menjadi sempit. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan
mengabaikan hal-hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.
- Respon Fisiologis
· Sering nafas pendek
· Nadi dan tekanan darah naik
· Berkeringat dan sakit kepala
· Penglihatan kabur
- Respon Kognitif
· Lapang persepsi sangat menyempit
· Tidak mampu menyelesaikan masalah
- Respon Prilaku dan Emosi
· Perasaan ancaman meningkat
· Verbalisasi cepat
· Blocking
- Panik
Pada tingkat ini persepsi sudah
terganggu sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak
dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntunan.
- Respon Fisiologis
· Nafas pendek
· Rasa tercekik dan berdebar
· Sakit dada
· Pucat
· Hipotensi
- Respon Kognitif
· Lapang persepsi menyempit
· Tidak dapat berfikir lagi
- Respon Prilaku dan Emosi
· Agitasi, mengamuk dan marah
· Ketakutan, berteriak-teriak, blocking
· Persepsi Kacau
· Kecemasan yang timbul dapat
diidentifikasi melalui respon yang dapat berupa respon fisik, emosional, dan
kognitif atau intelektual.
- Respon Fisiologis
· Kardiovaskuler : Palpitasi berdebar,
tekanan darah meningkat/menurun, nadi meningkat/menurun
· Saluran Pernafasan : Nafas cepat
dangkal, rasa tertekan di dada, rasa seperti tercekik
· Gastrointestinal : Hilang nafsu
makan, mual, rasa tak enak pada epigastrium, diare
· Neuromuskuler : Peningkatan refleks,
wajah tegang, insomnia, gelisah, kelelahan secara umum, ketakutan, tremor
· Saluran Kemih : Tak dapat menahan
buang air kecil
· Sistem Kulit : Muka pucat, perasaan
panas/dingin pada kulit, rasa terbakar pada muka, berkeringat setempat atau
seluruh tubuh dan gatal-gatal
· Respon Kognitif : konsentrasi
menurun, pelupa, raung persepsi berkurang atau menyempit, takut kehilangan
kontrol, obyektifitas hilang
· Respon emosional : Kewaspadaan
meningkat, tidak sadar, takut, gelisah, pelupa, cepat marah, kecewa, menangis
dan rasa tidak berdaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar