blog mihardi77

blog mihardi77

Sabtu, 05 Oktober 2013


Perawat Instrument / scurb nurse
a.    Pengertian         : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan dalam pengelolaan paket alat pembedahan, selama tindakan pembedahan berlangsung.
b.    Persyaratan                  
1)        Pendidikan :          
a)    Berijazah Pendidikan formal keperawatan dari semua jenis jenjang yang diakui oleh Pemerintah atau berwenang.
b)   Memiliki sertifikat khusus tehnik kamar operasi.
2)        Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi minimal 2 tahun sebagai circulating nurse.
3)        Mempunyai bakat, minat dan iman.
4)        Berdedikasi tinggi.
5)        Berkepribadian mantap / emosional stabil.
6)        Dapat bekerjasama dengan anggota tim.
7)        Cepat tanggap.

c.  Tanggung jawab                       
Secara adminidtratif dan kegiatan keperawatan, bertanggung jawab kepada Perawat Kepala Kamar Operasi, dan secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kepala kamar operasi.  
d.   Uraian Tugas
1)        Sebelum Pembedahan
a)         Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum pembedahan untuk memberikan penjelasan.
b)        Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :
(1)     Kebersihan ruang operasi dan peralatan.
(2)     Meja mayo / instrumen.
(3)     Meja operasi lengkap.
(4)     Lampu operasi.
(5)     Mesin anestesi lengkap.
(6)     Suction pump.
(7)     Gas medis.
c)         Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan.
d)        Menyaipkan bahan desinfektan, dan bahan lain sesuai keperluan pembedahan.
e)         Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.
2)        Saat Pembedahan
a)         Memperingatkan “ tim steril “ jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik.
b)        Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah dan asisten.
c)         Menata instrumen steril di meja mayo sesuai urutan prosedur pembedahan.
d)        Memberikan bahan desinfektan kepada operator untuk desinfeksi kulit daerah yang akan disayat.
e)         Memberikan laken steril untuk prosedur drapping.
f)         Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar.
g)        Memberikan kin steril kepada operator, dan mengambil kain kasa yang telah digunakan dengan memakai alat.
h)        Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap pakai.
i) Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan tersusun secara sistematis untuk memudahkan bekerja.
j) Membersihkan instrumen dari darah dalam pembedahan untuk mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.
k)        Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen.
l) Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa danjarum kepada ahli bedah sebelum luka ditutup lapis demi lapis.
m)      Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.
n)        Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit.
o)        Menutup luka dengan kain kasa steril.
p)        Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium / patologi.
3)             Setelah pembedahan
a)        Memfiksasi drain, dan kateter.
b)        Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang dipasang elektrode.
c)        Menggantikan alat tenun, baju pasien dan penutup serta memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong.
d)       Memeriksa dan mneghitung semua instrumen dan menghitung sebelum dikeluarkan dari kamar operasi.
e)        Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap.
f)         Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara :
(1)     Pembersihan awal.
(2)     Merendam dengan cairan desinfektan yang mengandung deterjen.
(3)     Menyikat sela – sela instrumen.
(4)     Membilas dengan air mengalir.
(5)     Mengeringkan.
g)        Membungkus instrumen sesuai jenis, macam, bahan, kegunaan dan ukuran. Memasang pita autoclave dan membuat label nama alat – alat (set) pada tiap bungkus instrumen dan selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku.
h)        Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai.

Perawat sirkuler / circulating nurse
a.    Pergertian     : Tenaga perawatan profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan.           
b.    Persyaratan   :            
1)        Pendidikan
       Berijazah pendidikan formal keperawatan dari semua jenjang, yang diakui oleh pemerintah atau yang berwenang.
2)        Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi lebih dari 1 tahun.
3)        Mempunyai bakat dan minat.
4)        Berdedikasi tinggi.
5)        Berkepribadian mantap / emosi stabil.
6)        Dapat bekerjasama dengan anggota tim.
7)        Cepat tanggap.
c.         Tanggung jawab
Secara administrasi dan opeasional bertanggung jawab kepada Perawat Kepala Kamar Operasi, dan kepada Ahli Bedah.
d.        Uraian Tugas
1)      Sebelum pembedahan
a)      Menerima pasien yang akan dibedah.
b)      Memeriksa dengan menggunakan formulir “ check list “ meliputi :
1)        Kelengkapan dokumen medis antara lain :
(a)      Izin operasi.
(b)     Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir.
(c)      Hasil pemeriksaan radiologi dan foto rontgen.
(d)     Hasil pemeriksaan ahli anestesia ( pra visite anestesi ).
(e)      Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan.
2)     Kelengkapan obat – obatan.
3)        Persediaan darah ( bila diperlukan ).
c)      Memeriksa pemeriksaan fisik.
d)     Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian check list, dengan perawat ruang rawat.
e)      Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas kewenangan tentang :
(1)   Tindakan pembedahan yang akan dilakukan.
(2)   Tim bedah yang akan menolong.
(3)   Fasilitas yang ada didalam kamar bedah antara lain lampu operasi dan mesin pembiusan.
(4)   Tahap – tahap anestesi.
2)      Saat pembedahan
a)      Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerja sama dengan petugas anestesi.
b)      Membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptik.
c)      Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpangan penerapan teknik aseptik.
d)     Mengikatkan tali jas steril tim bedah.
e)      Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan, dengan cara mengetahui : jumlah produksi urine, jumlah perdarahan, jumlah cairan yang hilang.
(1)   Cara menghitung perdarahan :
(a)    Berat kain kasa kering harus diketahui sebelum dipakai.
(b)   Timbang kain kasa basah.
(c)    Selisih berat kain kasa basah dengan kain kasa kering adalah jumlah perdarahan.
(2)   Cara menghitung pengeluaran jumlah cairan :
Jumlah cairan dalam botol suction yang berasal dri pasien diukur dengan membaca skala angka – angka dalam botol suction.
(3)   Cara mngetahui jumlah produksi urine :
Jumlah produksi urine didalam urine bag dan dicatat setiap jam atau secara periodik. ( normal : 1 : 2 cc/kg berat badan perjam ).
f)     Mencatat jumlah cairan yang hilang dengan cara menjumlahkan perdarahan yang berasal dari kasa, suction, urine dikurangi dengan pemakaian cairan untuk pencucian luka selama pembedahan.
g)    Melaporkan hasil pamantauan dan pencatatan kepada ahli anestesi.
h)    Menghubungi petugas penunjang medis ( petugas radiologi, petugas laboratorium ) bila diperlukan selama pembedahan.
i)      Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan.
j)      Menghitung dan mencatat pemakaian kain kasa, bekerjasama dengan perawat instrument.
k)    Mengukur dan mencatat tanda – tanda vital.
l)      Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dari instrument yang steril.
m)  Memeriksa kelengkapan instrument dan kain kasa, bersama perawat instrument agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien sebelum luka operasi ditutup.
n)    Merawat bayi untuk kasus sectio caesaria.
3)      Setelah pembedahan
a)      Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai dilakukan pembedahan.
b)      Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang telah disediakan.
c)      Mengukur dan mencatat tanda – tanda vital :
(1)   Pernafasan.
(2)   Tekanan darah.
(3)   Suhu, nadi.
d)     Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil.
e)      Meneliti, menghitung dan mencatat obat – obatan serta cairan yang diberikan kepada pasien.
f)       Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
(1)   Laporan pembedahan.
(2)   Laporan anestesi.
(3)   Pengisian formulir Patologi Anatomi ( PA ).
g)      Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan antara lain :
(1)   Identitas pasien :
(a)    Nama pasien.
(b)   Umur.
(c)    No rekam medik.
(d)   Nama tim bedah.
(e)    Waktu dan lama pembedahan.
(f)    Jenis pembedahan.
(g)   Jenis kasus ( bersih, bersih tercemar, tercemar, kotor ).
(h)   Tempat tindakan.
(i)     Urutan jadwal tindakan pembedahan.
(2)   Masalah – masalah yang timbul selama pembedahan.
(3)   Tindakan yang dilakukan.
(4)   Hasil evaluasi.
h)      Melakukan serah terima dengan perawat ruang rawat petugas RR tentang :
(1)   Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah.
(2)   Keadaan umum pasien.
(3)   Obat – obatan dan resep baru.
i)        Membantu perawat instrument, membersihkan dan menyusun instrument yang telah digunakan, kemudian alat tersebut disterilkan.
j)        Membersihkan slang dan botol suction dari sisa jaringan serta cairan operasi.
k)      Mensterilkan slang suction yang dipakai langsung ke pasien.
l)        Membantu membersihkan kamar bedah setelah tindakan pembedahan selesai.

Perawat Anestesi
a.    Pengertian       : Seorang tenaga perawatan yang diberi wewenang dn tanggung jawab dalam membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar operasi.
b.    Persyaratan     :
1)        Pendidikan
       Berijazah pendidikan formal D III Keperawatan Anestesi.
2)        Mempunyai bakat dan minat.
3)        Berdedikasi tinggi.
4)        Berbadan sehat.
5)        Berkepribadian mantap.
6)        Dapat bekerjasama dengan anggota tim.
7)        Cepat tanggap
c.    Tanggung jawab
Secara administratif dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada perawat Kepala Kamar Operasi dan secara operasional bertanggung jawab kepada ahli Anestesi / bedah dan Perawat Kepala Kamar Operasi.
d.   Uraian tugas
1)        Sebelum pembedahan
a)         Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik pasien sebatas kewenangan dan tanggung jawabnya.
b)        Menerima pasien diruang penerimaankamar operasi.
c)         Menyiapkan alat dan mesin anestesi dan kelengkapan formulir anestesi.
d)        Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anestesi dan alat monitoring.
e)         Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain :
(1)     Pengikat meja operasi.
(2)     Standar tangan.
(3)     Kunci meja operasi.
(4)     Boog kepala.
(5)     Standar infus.
f)         Menyiapkan botol sucion.
g)        Mengatur posisi meja operasi sesuai tindakan operasi.
h)        Memasang infus / tranfusi darah bila diperlukan.
i)          Memberikan premedikasi sesuai program dokter anestesi.
j)          Mengukur tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik pasien.
k)        Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh dan aspirasi.
l)          Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk pengaman.
m)      Menyiapkan obat – obat bius dan membantu ahli anestesi dalam proses pembiusan.
2)        Saat pembedahan
a)      Membebaskan jalan nafas, dengan cara mempertahankan posisi kepala tetap extensi, menghisap lendir, mempertahankan posisi endotracheal tube.
b)     Memenuhi keseimbangan O2 dan Co2 dengan cara memantau flowmeter pada mesin pembiusan.
c)      Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur dan memantau caira tubuh yang hilang selama pembedahan antara lain :
(1)   Cairan lambung.
(2)   Cairan ringan tubuh.
(3)   Urine.
(4)   Perdarahan.
d)     Mengukur tanda vital.
e)      Memberi obat – obat sesuai program pengobatan.
f)      Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter ajli anestesi / bedah.
g)     Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
h)     Menilai hilangnya efek obat anestesi pada pasien.
i)       Melakukan Resusitasi pada henti jantung.
3)   Setelah pembedahan
a)      Mempertahankan jalan nafas pasien.
b)     Memantau tanda – tanda vital untuk mengetahui sirkulasi, pernafasan dan keseimbangan cairan.
c)      Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien.
d)     Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien perioperatif.
e)      Menilai respon pasien terhdap efek obat anestesi.
f)      Memindahkan pasien ke RR / ruang rawat, bila kondisi stabil atas ijin ahli anestesi.
g)     Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama dan sesudah pembiusan.
h)     Marapikan alat – alat anestesi ke tempat semula agar siap pakai.
i)       Membersihkan kamar operasi sesuai prosedur yang berlaku.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar